Sejarah Dan Perkembangan Plastik Pada Abad Ke-20
Hai viewers, kemarin kita sudah share artikel menarik tentang "Sejarah dan Perkembangan Plastik Pada Abad ke-19". Pada kesempatan kali ini kemasansinergy.com ingin memberikan informasi yang menarik lagi untuk viewers tentang “Sejarah dan Perkembangan Plastik Pada Abad ke-20”.
...Oke langsung aja yah viewers!
Pada awal abad ke-20, Bahan sintetis pertama buatan manusia ditemukan, ketika seorang ahli kimia dari New York bernama Leo Baekeland mengembangkan resin cair yang ia beri nama bakelite. Material baru ini tidak terbakar, tidak meleleh, dan tidak mencair di dalam larutan asam cuka. Dengan demikian, ketika bahan ini terbentuk, bahan tersebut tidak akan bisa berubah.
Tidak lama kemudian berbagai macam barang dibuat dari bakelite, termasuk senjata dan mesin-mesin ringan untuk keperluan perang. Bakelite juga digunakan untuk keperluan rumah tangga, misalnya sebagai bahan untuk membuat isolasi listrik.
Tahun 1920 adalah tahun dimana demam plastik mewabah. Dimana pengembangan plastik pada tahun ini sangatlah pesat, dan banyak para ilmuwan yang mencoba untuk mengembangkan plastik. Ya, Wallace Hume Carothers, seorang ahli kimia lulusan Universitas Harvard yang mengkepalai DuPont Lab, dia turut mengembangkan Nylon yang pada waktu itu disebut Fiber 66. Fiber 66 inilah yang menggantikan bulu binatang untuk membuat sikat gigi dan stoking sutera. Dan pada pertengahan abad ke-20 tepatnya pada tahun 1940-an nylon, acrylic, polyethylene, dan polimer lainnya adalah bahan yang dapat menggantikan bahan-bahan alami yang pada masa tersebut pasokan bahan bahan alami semakin menipis.
Inovasi penting lainnya dalam plastik yaitu penemuan polyvinyl chloride (PVC) atau vinyl. Waldo Semon, seorang ahli kimia di perusahaan ban "B.F. Goodrich" menemukan PVC. Semon juga mengklaim bahwa PVC ini adalah suatu bahan yang murah, tahan lama, tahan api dan mudah dibentuk.
Pada tahun 1933, Ralph Wiley, seorang pekerja lab di perusahaan kimia Dow, secara tidak sengaja menemukan plastik jenis lain yaitu polyvinylidene chloride atau populer dengan sebutan saran. Saran pertama kali digunakan untuk peralatan militer, namun belakangan diketahui bahwa bahan ini cocok digunakan sebagai pembungkus makanan. Saran dapat melekat di hampir setiap perabotan seperti mangkok, piring, panci, dan bahkan di lapisan saran sendiri. Tidak heran jika saran digunakan untuk menyimpan makanan agar kesegaran makanan tersebut terjaga.
Pada tahun yang sama, dua orang ahli kimia organik bernama E.W. Fawcett dan R.O. Gibson yang bekerja di Imperial Chemical Industries Research Laboratory menemukan polyethylene. Temuan mereka ini mempunyai dampak yang amat besar bagi dunia. Karena bahan ini ringan serta tipis, pada masa Perang Dunia II bahan ini digunakan sebagai pelapis untuk kabel bawah air dan sebagai isolasi untuk radar.
Pada tahun 1940 penggunaan polyethylene sebagai bahan isolasi mampu mengurangi berat radar sebesar 600 pounds atau sekitar 270 kg. Setelah perang berakhir, plastik ini menjadi semakin populer. Saat ini polyethylene digunakan untuk membuat botol minuman, jerigen, tas belanja atau tas kresek, dan kontainer untuk menyimpan makanan.
Gimana viewers? Sekarang viewers udah tahu kan sejarah plastik. Kemasansinergy akan terus berbagi informasi penting dan menarik tentang kemasan.